Assalamu Alaikum, Selamat Datang Saudaraku  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

Doktrinasi PMII Tentang Infiltrasi, Malah Sudah Diterapkan PKS

Berita mengenai '18 PCNU Dipimpin Orang PKS' membuat miris beberapa kader PKS. Lantaran PKS ternyata dipersepsikan sebagai gerakan atau partai menyimpang (sesat) oleh Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB IKAPMII), Akhmad Muqowam.

PKS dianggap tidak se-aqidah dengan NU, ini merupakan jelas pernyataan pengkafiran oleh Akhmad Muqowam. Anggapan PKS menodai Aqidah NU, adalah tidak sesuai dengan prinsip NU yang tidak mudah mengkafirkan orang lain.

NU saja jika berkumpul dengan orang kafir, tidak pernah menyebut mereka secara gamblang sebagai seorang kafir. Tetapi Akhmad Muqowam dengan gamblangnya menyatakan PKS menodai Aqidah NU. Aqidah NU tentu saja Islam, jika PKS menodai Aqidah NU, tentu PKS menodai agama Islam. Ini tentu tidak sesuai dengan syi'irnya Gus Dur sering diperdengarkan dimasjid-masjid:

duh bolo  konco priyo wanito
ojo mung ngaji syareat bloko
gur pinter dongeng nulis lan moco
tembe burine bakal sangsoro

akeh kang apal quran hadise
seneng ngafirke marang liyane
kafire dewe dak digatekke
yen isih kotor ati akal

Syi'ir Gus Dur ini seringkali didengarkan kepada warga NU, untuk mengingatkan agar tidak hanya sekedar belajar ilmu Syari'at saja, dan hanya pinter dongeng juga menulis dan membaca, yang belakangannya bakal bisa sengsara.

Banyak orang hafal Al Quran dan Hadits, senang mengkafirkan orang lainnya, kafirnya sendiri tidak diperlihatkan, juga masih kotor hati dan akal.

Mungkin karena sudah terlalu 'Ngelontok' (mengelupas) syi'ir itu, sehingga Akhmad Muqowam sampai 'Protol kabeh' (lepas semua) tak ingat mengenai makna sesungguhnya. Ataukah Syi'ir itu hanya diperuntukkan untuk dirinya sendiri, sehingga 'kafire dewe dak digatekke'.

Perbedaan Infiltrasi PKS dan PMII

Siapa yang menyangkal bahwa dalam setiap aktivis PMII diharuskan untuk melakukan berbagai infiltrasi pada setiap elemen dan organsiasi? Karena ini telah menjadi doktrin pertama kali ketika melakukan pengkaderan awal MAPABA (Masa Penerimaan Anggota Baru) sahabat PMII. Hal ini saya (red, penulis) ketahui saat tahun 2002-2003 bergabung dengan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

Setiap aktivis PMII diminta agar melakukan berbagai aktivitas infiltrasi guna untuk masa depan PMII. Hal ini diperuntukkan agar setiap pengambilan keputusan nantinya, hanya orang-orang yang pernah menjadi aktivis PMII saja pemegangnya.

Infiltrasi yang dilakukan oleh aktivis PMII lebih bersifat pragmatis untuk kemajuan PMII semata-mata. Hal yang dititik beratkan adalah, dengan berbagai infiltrasi tersebut nantinya di inginkan terjadi penyeimbang bagi yang tidak suka dengan aktivitas PMII. Ini biasa disebut, sekedar menerapkan cara opportunisme.

Siapa yang menyangkal bahwa PMII juga menganggap dirinya sebagai anak nakal NU? Tidak bagi aktivis PMII sebagaimana Deklarasi Murnajati 14 Juli 1972, PMII menyatakan sikap independen dari lembaga NU. Aktivis PMII juga menganggap dirinya anak nakal terhadap NU karena juga banyak aqidah aktivis PMII yang nyeleneh. Mulai dari yang tak bercaya tuhan, sekuler, liberal, dll. Pemahaman ini bisa dengan bebas masuk kedalam PMII. Karena itu dalam beberapa diskusi aktivis PMII dulu, seringkali ada kelakar 'Kita kan PMII, yaitu Pergerakan Mahasiswa Insya Allah Islam'.

Sebagaimana saat Ramadhan tiba, tentu umat Islam berpuasa. Tetapi bagi sebagian aktivis PMII, berpuasa itu hanya yang dilarang makan dan minum, tidak ada larangan merokok. Karena itu beberapa kali di sekretariat PMII kami dulu tak jarang asap rokok itu berkebul mengisi ruangan, pun disaat puasa bulan Ramadhan.

Karena itu jangan heran dari beberapa tokoh NU juga sebenarnya ada yang khawatir PMII yang jelas sekali kenyelenehan aqidahnya. Tetapi bagi aktivis PMII, kenyelenehan aqidah mereka anggap hanya sebagai proses.

Hal yang sama ketika terjadi pergantian pucuk kepemimpinan. Jangan anggap hanya sekedar debat hebat, cara melempar bangku ataupun meja dan apapun juga bakal terjadi. Ketika mereka tidak setuju dan argumentasi mereka sudah habis, maka tak jarang ada yang marah-marah. Hingga berakhir ricuh, hal ini pernah saya (red, penulis) alami juga.

Tetapi walaupun terjadi seperti itu, jangan anggap hal tersebut adalah sebuah cara yang tidak wajar. Ini mereka anggap sebagai cara yang wajar, karena mereka juga menganggap cara seperti itu adalah cara proses demokrasi. Miris!

Tetapi meskipun terjadi perdebatan hebat dan berbagai cara anarkisme lainnya, ketika semua itu selesai, hebatnya para sahabat-sahabat PMII langsung kembali merapatkan barisannya. Tak lagi ada pertikaian, karena itu tujuan mereka adalah untuk membesarkan PMII. Dengan melakukan infiltrasi kemana-mana tujuannya cuma membesarkan nama PMII. Bukan NU!

Karena itu, jangan heran jika ada lembaga-lembaga NU yang banyak digeser oleh aktivis-aktivis PMII. Hal ini semata-mata hanya untuk sekedar melakukan infiltrasi guna membesarkan PMII.

Ini sungguh lucu jika Ketua Umum PB IKAPMII, Akhwad Muqowam membuat isu baru untuk membenturkan NU dan PKS. Apakah lantaran Infiltrasi dari PMII kalah dengan infiltrasi kader PKS?

Berbeda dengan Infiltrasi PKS dengan PMII. Kader PKS yang memang berbasis NU, diminta untuk membesarkan nama organisasinya dan tidak boleh membawa nama partai. Sebagaimana kader PKS yang berbasis Muhammadiyah, Al Irsyad, Wahdah islamiyah, dll. Mereka diminta untuk mengelola dengan baik serta amanah dan ikhlas, tanpa menunjuk-nunjukkan ke PKS-annya. Ini sudah intruksi dari DPP untuk bekerja dengan sebaik-baiknya dimanapun kader PKS berada, dan tidak boleh membawa nama partai jika bukan kegiatan kepartaian.

Jika dianggap saya (red, penulis) adalah mantan aktivis PMII yang melakukan infiltrasi pada PKS. Bisa juga dianggap seperti itu, tetapi infiltrasi ini malah membawa saya semakin tahu seluk beluk PKS untuk bekerja dengan ikhlas dimanapun kita berada.

PKS dipersepsikan sebagai gerakan ormas Islam baru dengan madzhab yang baru pula. Ini sebuah propaganda pembusukan PKS yang sudah dilakukan bertahun-tahun lalu, dan terus berulang-ulang. Kader PKS yang NU juga banyak, kader PKS yang Muhammadiyah juga banyak, pun di ormas Islam lainnya.

Saya sebelum masuk menjadi kader PKS, pernah beberapa kali melakukan diskusi yang panjang dengan beberapa aktivis PMII tentang PKS. Dan tidak sedikit yang merasa mempunyai data-data bahwa PKS itu hanya bentukan Soeharto, PKS adalah Wahabi, PKS adalah...

Tetapi ketika diminta agar membuktikan apa yang ia utarakan mengenai sisi negatif PKS, aktivis PMII masih terus menghindar. Hingga bertahun-tahun, sampai saat ini pula. Ini yang memantapkan saya (red, penulis) untuk semakin berfikir bahwa sebenarnya PKS hanya dijadikan sebagai korban propaganda pembusukan semata. Karena hingga saat ini, bagi orang yang berfikiran sehat jika diperlihatkan bukti-bukti palsu tentu akan langsung mengetahuinya. Inilah yang membuat saya (red, penulis) semakin simpati terhadap PKS.

PKS bukan ormas Islam ataupun menerapkan madzab baru, tetapi PKS adalah partai Islam yang berusaha untuk menyatukan kekuatan umat Islam. Karena itu, jangan heran di PKS yang kader NU tidak pernah ada larangan untuk melakukan tradisi ke-NU-an, pun demikian kader PKS yang Muhamamdiyah tidak dilarang untuk memahami Kemuhammadiyahannya dengan sebaik-baiknya. Juga dari ormas Islam lainnya dan bahkan agama non Islam lainnya.

Tetapi ketika berada dalam PKS, semua itu lebur. Tidak ada perdebatan antar madzhab atau pun khilafiyah, ikhtilaf dan furu'iyah. Setiap kader PKS diwajibkan saling memahami perbedaan madzhab dalam Islam, perbedaan khilafiyah, ikhtilaf dan furu'iyah para ulama.

Karena itu, kader PKS 'diharamkan' untuk membahas masalah-masalah yang sensitif dalam perbedaan madzhab, khilafiyah, ikhtilaf dan furu'iyah.

Kader PKS ada yang mengharamkan tahlilan, tetapi kader PKS yang NU tetap saja tahlilan. Ada kader PKS yang tidak menggunakan qunut saat shalat subuh., tetapi kader PKS lainnya juga ada yang menggunakan qunut untuk shalat subuh. Dan tidak pernah bertengkar sesama kader dalam masalah hal ini.

Karena itu di PKS, kita akan menemukan beragam pemikiran perbedaan madzhab yang berbeda-beda tetapi mereka dapat disatukan dan dikumpulkan. Tidak ada yang pernah menganggap dirinya lebih benar dari kader PKS lainnya.

Toleransi yang tinggi kader PKS tentang perbedaan Madzhab, khilafiyah, ikhtilaf dan furu'iyah para ulama bisa jadi contoh yang kuat bahwa umat Islam bisa bersatu dalam barisan yang berbeda-beda cara pandangnya.

Karena punya kekuatan toleransi yang tinggi itulah, anggapan kami kenapa banyak sekali stigma negatif terhadap PKS. Karena ada pihak yang takut orang bakal banyak simpati kepada PKS.

Karena itu saya (red, penulis) saat ini merasa prihatin dengan doktrin kepada aktivis PMII yang dulu mereka sama sekali anti doktrin. Dahulu, aktivis PMII menganggap doktrin yang anti doktrin adalah menjadi proses yang baik bagi aktivis mahasiswa. Namun saat ini, terasa sekali doktrin aktivis PMII untuk melakukan justifikasi terhadap PKS sangat tinggi.

Kemungkinan ada ketakutan yang akut jika banyak aktivis PMII yang bakal masuk ke PKS, sebagaimana PMII yang menyatakan dirinya pluralis dan bisa menerima berbagai pemikiran, kecuali mungkin saat ini pemikiran PKS merupakan pikiran yang diharamkan.

Jika Karl Marx, Joseph Stalin ataupun Lenin bisa berkembang melebihi pemikiran KH. Hasyim Asy'ari di aktivis PMII. Tentu saja pemikiran Hasan Al banna ataupun Sayid Qutb adalah dalam benak pemikiran aktivis PMII saat ini, mungkin bakal mereka anggap sebagai pemikiran yang 'haram'.

Saya berharap aktivis PMII semakin terbuka dengan berbagai pemikiran dan tidak gampang di doktrin oleh senior-seniornya yang merasa ketakutan karena teman-temannya banyak yang masuk di PKS. Semoga proses pembelajaran kepada aktivis PMII tak menyurutkan untuk terus mencari kebenaran, bukan sekedar pembenaran untuk justifikasi sepihak.

Mungkin apa yang saya tuliskan bisa dianggap sebagai kesalahan, tetapi apa yang dirasa adalah apa yang kita dapati untuk bisa kita tuliskan.

Salam dari kami Sahabat
Fajar Agustanto,
Mantan Sekum PMII Komisariat Ubhara Surya

1 komentar:

Kang-Topa mengatakan...

wah.. penulis ini pasti belun paham pe-ka-es.. apalgi NU.

Posting Komentar

Apabila selesai baca Jangan lupa komentar saudaraku, tapi yang sopan ya....

KIPRAH KEWANITAAN

GALLERY FOTO