| Ilustrasi |
Palu, 10 Januari 2005
Sebanyak lima sukarelawan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang
selama dua tahun terakhir bertugas membantu masyarakat korban kerusuhan
di wilayah Poso, Sulawesi Tengah/Sulteng, dalam membangun pemukiman
mereka yang luluh- lantah, ditarik ke Provinsi Nangroe Aceh Darussalam
(NAD).
"Penarikan ke lima sukarelawan terlatih asal Palu itu dilakukan hari ini dan sudah diberangkatkan dari Bandara Mutiara Palu via Makassar," kata Risman, staf sekretariat di DPW PKS Sulteng di Palu, Sabtu.
Ia menjelaskan, persinggahan para pekerja sosial asal Poso di Makassar tersebut, guna bergabung dengan belasan sukalewan PKS lainnya asal Sulawesi Selatan yang juga hendak melaksanakan misi kemanusiaan di NAD.
"Sehari-dua ini mereka menuju Banda Aceh bersama dengan teman-teman dari Makassar," tuturnya.
Ketika ditanyakan tugas yang dibebankan kepada lima sukarelawan PKS asal Poso itu, Rusman mengatakan sesuai arahan DPW mereka diinstruksikan menyisir wilayah-wilayah terisolir guna mengevakuasi mayat atau korban cedera yang belum tertangani.
Selain itu, tugas utama mereka ialah membantu para pengungsi korban gempa tektonik/Stunami di NAD dalam penyediaan fasilitas umum, seperti MCK (mandi, cuci, dan kakus), termasuk membersihkan rumah ibadah, sekolah, serta sarana kesehatan.
"Tugas yang dibebankan kepada mereka itu tanpa batas waktu, tergantung perkembangan situasi di sana," katanya.
Sementara itu, Satkorlak Penanggulangan Bencana Alam (PBA) Sulteng bentuk pemprov setempat juga merencanakan segera mengirimkan puluhan petugas sosial dan tenaga medis ke NAD, guna membantu para korban bencana alam yang masih hidup di sana.
"Apabila proses seleksinya sudah selesai, semua sukarelawan yang direkrut Pemprov Sulteng itu segera diberangkatkan ke Aceh," kata Kepala Sekretariat Satkorlak PBA Sulteng Drs Frets Abbas.
"Penarikan ke lima sukarelawan terlatih asal Palu itu dilakukan hari ini dan sudah diberangkatkan dari Bandara Mutiara Palu via Makassar," kata Risman, staf sekretariat di DPW PKS Sulteng di Palu, Sabtu.
Ia menjelaskan, persinggahan para pekerja sosial asal Poso di Makassar tersebut, guna bergabung dengan belasan sukalewan PKS lainnya asal Sulawesi Selatan yang juga hendak melaksanakan misi kemanusiaan di NAD.
"Sehari-dua ini mereka menuju Banda Aceh bersama dengan teman-teman dari Makassar," tuturnya.
Ketika ditanyakan tugas yang dibebankan kepada lima sukarelawan PKS asal Poso itu, Rusman mengatakan sesuai arahan DPW mereka diinstruksikan menyisir wilayah-wilayah terisolir guna mengevakuasi mayat atau korban cedera yang belum tertangani.
Selain itu, tugas utama mereka ialah membantu para pengungsi korban gempa tektonik/Stunami di NAD dalam penyediaan fasilitas umum, seperti MCK (mandi, cuci, dan kakus), termasuk membersihkan rumah ibadah, sekolah, serta sarana kesehatan.
"Tugas yang dibebankan kepada mereka itu tanpa batas waktu, tergantung perkembangan situasi di sana," katanya.
Sementara itu, Satkorlak Penanggulangan Bencana Alam (PBA) Sulteng bentuk pemprov setempat juga merencanakan segera mengirimkan puluhan petugas sosial dan tenaga medis ke NAD, guna membantu para korban bencana alam yang masih hidup di sana.
"Apabila proses seleksinya sudah selesai, semua sukarelawan yang direkrut Pemprov Sulteng itu segera diberangkatkan ke Aceh," kata Kepala Sekretariat Satkorlak PBA Sulteng Drs Frets Abbas.
sumber http://arsip.gatra.com
Catatan :
- Artikel ini sengaja di muat kembali sebagai bahan arsip kilas balik DPD PKS Poso dalam rangka bekerja untuk Indonesia
- Ilustarsi gambar Dokumentasi Apel Siaga PKS Poso
0 komentar:
Posting Komentar
Apabila selesai baca Jangan lupa komentar saudaraku, tapi yang sopan ya....