Assalamu Alaikum, Selamat Datang Saudaraku  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

Habib Salim Segaf: Jangan Terburu Mengambil Buah Perjuangan

salim+segafKetua Majelis Syuro DPP PKS Habib Salim Segaf Al Jufri memberikan nasihat kepada kader-kader PKS yang hadir dalam Mukernas ke-4 di Depok, Jawa Barat, Rabu (4/11).

Habib Salim mengingatkan agar para kader betul-betul memperhatikan aspek yang pokok dalam agama. Jangan sampai demi kepentingan sesaat, kaidah pokok dalam agama dilanggar. “Jangan sekali-kali sesuatu yang fundamental dilanggar demi kepentingan sesaat,” papar Habib Salim Segaf.

Habib Salim menekankan setiap perjuangan tak menghasilkan sesuatu yang instan. Amanah harus tetap dipegang erat-erat. “Jangan terburu buru mengambil buah perjuangan, semua pasti ada waktunya,” ujar dia.”Kalau mereka memperebutkan dunia, biarlah mereka ambil,” tambah Habib Salim Segaf.

Habib Salim mengingatkan pengorbanan besar kaum Anshar setelah perang Hunain. Mereka tidak mendapat harta rampasan perang. Justru kaum Muslimin Makkah yang baru masuk Islam mendapatkan bagian tersebut.

Rasulullah SAW saat itu bersabda kepada kaum Anshar, “Apakah kalian tidak senang mereka pulang membawa harta sementara kalian pulang membawa Rasulullah. Sungguh jika bukan hijrah aku tentu bagian dari Anshar.”

“Biarkan mereka mengambil harta, sementara kita hanya fokus pada keberkahan dan perjuangan,” seru Habib Salim Segaf.

Habib Salim yakin barang siapa yang menolong agama Allah, maka Allah akan memenangkan golongan tersebut. “Menangkanlah Allah dalam akhlak, menangkan Allah dalam politik, menangkan Allah dalam seluruh aspek,” urai Habib Salim Segaf.

http://www.al-intima.com/nasehat/habib-salim-segaf-jangan-terburu-mengambil-buah-perjuangan
19.54 | 0 komentar

Saatnya (Kader) PKS Berbenah!

Beberapa kasus korupsi yang menyeret nama kader dan petinggi PKS beberapa waktu terakhir, tentu menjadikan kita geram, sedih, sekaligus malu. Geram! Geram karena didasari rasa tsiqoh kita kepada qiyadah dan para kader dakwah. Perasaan ini memunculkan keyakinan, bahwa serangkaian kasus yang terjadi belakangan ini, hanya rekayasa musuh - musuh dakwah yang hendak menghancurkannya melalui penghancuran sistematis dari dalam. Sedih! bagaimana tidak sedih, orang - orang terbaik dimana kita menaruh harapan besar kepada mereka, agar bisa berjihad ishlahul hukumah di negeri ini, harus gugur dan tumbang di tengah laga politik yang kian hari kian sadis. Malu! Di mana kita harus meletakkan wajah ini? bagaimana kita harus menjawab perkataan dan persepsi orang, "oh.. ini toh dakwah kalian? Katanya dakwah, kok Korupsi?" Sebenarnya bisa saja kita menjawab pertanyaan - pertanyaan semacam ini, Namun, seberapa besar energi, waktu dan biaya yang harus kita keluarkan untuk mengkounter statemen ini kepada seluruh rakyat indonesia yang sudah terlanjur termakan omongan media?

Mungkin inilah kado terindah yang diberikan oleh Allah kepada para kader dakwah: Penjara! Ya. Mungkin ini adalah sarana Allah untuk mensucikan mereka sebagaimana yang telah terjadi pada para mujahid sebelum mereka. Di belahan bumi yang lain, hal yang sama juga terjadi saat ini. Tidak hanya satu dua orang, ratusan bahkan ribuan telah menempati penjara - penjara para rezim, sebagian lagi bahkan sedang menunggu waktu menuju kesyahidannya di tiang gantungan. Kita tentu yakin seyakin - yakinnya, hukuman yang dijatuhkan kepada mereka bukan karena kesalahan yang mereka perbuat, namun karena kebencian musuh - musuh dakwah pada gerakan dakwah yang semakin melebarkan sayapnya ke ranah - ranah penting di negeri mereka.

Apakah tsiqoh dan yakin saja cukup untuk menghadapi situasi semacam ini? 

Tentu tidak wahai ikhwah..
Ketsiqohan dan keyakinan ini kita butuhkan agar tidak ada saling su'udhon sesama ikhwah sekaligus agar tidak ikut jatuh semangat kita dalam melanjutkan roda dakwah ini. Tsiqoh dan yakin ini adalah satu sayap, maka kita membutuhkan satu sayap yang lain agar kita tetap bisa move on dan terbang bersama dakwah menuju cita kita. Sayap itu adalah Muhasabah dan taubatan nashuha. Khawatinya, jika kita hanya mengedepankan tsiqoh dan yakin saja, akan menimbulkan ta'ashub ekstrim sehingga cenderung membabi buta, ujub, dan menganggap paling benar daripada yang lain. Muhasabah dan taubat ini dilakukan agar kita senantiasa merenungi tanda - tanda Tuhan di setiap musibah yang datang. Agar mata hati tetap jernih meihat apakah setiap musibah yang datang adalah ujian bagi para mujahid yang ikhlas? Teguran bagi yang menyimpang? Atau adzab karena kita yang telah mempermainkan dakwah dan ayat - ayat Allah? Na'udzubillah.

Tentu bukan hanya berlaku untuk para qiyadah di atas sana. Semua level sampai dengan kita kader - kader biasa, harus melakukan gerakan muhasabah dan taubat terhadap diri kita masing - masing. Pantaskan kita di sebut sebagai kader dakwah? Di jenak sepi inilah kita melihat setiap sudut dari hati kita sampai dengan menjulangnya bangunan amal kita sehari hari. Kemudian mulai meraba retak retak kecilnya, hingga melihat lubang - lubang besarnya. Di sana pula kita mulai menutup retak kecil dan menambal lubang lubang besar, sampai dengan membangun kembali bagian yang terkoyak dan roboh. Dengan taubat nasuha. 

Tsiqoh yang menimbulkan optimisme dan semangat, diiringi taubat yang menimbulkan rendah hati dan kelurusan niat, adalah modal utama dalam menghadapi gelombang besar bahtera dakwah. Ujian adalah masanya untuk menguji kokohnya gerakan sembari waktu untuk melihat apakah ada yang terseok dari bangunannya. Sekaranglah saatnya kita berbenah. Berbenah untuk menjadi pribadi yang lebih baik dengan menghidupkan kembali ruh mihrab dan majlis ilmu kita dengan ruh yang baru. Kita isi mihrab kita dengan memaksimalkan ibadah agar ruhnya menyemai menjadi amal.

Kita isi mihrab kita dengan memaksimalkan ibadah agar ruhnya menyemai menjadi amal kita sehari - hari. Pun begitu dengan majlis ilmu kita, dari yang semula hanya penghias absen rutinan, kita jadikan ia benar - benar penata fikrah dan amal kita sehingga ruhul jadid yang kita dambakan benar - benar nyata adanya. Bukan orang lain. Tapi diri kita masing - masing.

Di saat - saat seperti ini kadang memori dan nostalgia masa awal dakwah hadir menjadi penamabah rasa kecewa kita. Masa - masa awal dengan segala suka dukanya. Dengan segala kemilitanan kadernya. Dengan pengorbanan tangis, harta, bahkan darah dan jiwanya. Melihat kondisi sekarang yang berbeda 180 derajat tentu bisa jadi melunturkan semangat dan ketsiqohan kita kepada jamaah. Kecewa adalah hal yang biasa. Bahkan inilah energi para pecinta. Ya! Kecewa adalah energi yang sangat besar bagi para pecinta untuk berubah. Kecewa adalah salah satu respon saat yang dicintainya tidak sesuai yang diharapkannya. Bedanya, bagi kader dakwah yang ikhlas, kekecewaanya justeru menjadikannya lebih semanagat untuk menjadi yang lebih baik dari yang sebelumnya. Energi cinta inilah yang ia gunakan untuk bergerak dan kembali bergerak menuntaskan agenda - agenda dakwah yang belum rampung.

Diiringi ketsiqohan dan husnudzon yang tulus kepada para qiyadah, kita lantunkan doa kita agar mereka diberikan kekuatan iman dan keteguhan dalam melangkah. Tak lupa selalu kita doakan agar mereka tetap istiqomah dengan tujuan dan cita - cita dakwah, dikuatkan azzamnya untuk menjaga jamaah ini agar tetap berada dalam naungan berkah dari Allah swt. Senantiasa dianugerahi zuhud dan ikhlas. dan diampuni dosa dan kesalahan mereka. Aamiin..

*ditulis dengan cinta.. untuk para kader yang sedang berjuang..!!
~~PKS Poso dot com~

fb 
15.12 | 0 komentar

Wahai Murabbi, Berikanlah Reward kepada Binaanmu

“Malas ah datang kajian pekanan lagi. Murabbi nggak ngasih reward ke ane saat ane berprestasi.”
“Memang apa prestasi ente?”
“Hafal surat Arrahman.”

Reward. Dalam metode dakwah pemberian yang satu ini memang satu hal yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW untuk menautkan hati kepada saudaranya.

Ada tiga hadits yang “powerfull” tentang reward dan persaudaraan.
Dari Anas bin Malik, Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa bertemu saudaranya dengan membawa sesuatu yang dapat menggembirakannya, pasti Allah akan menggembirakannya pada hari kiamat.” (HR. Thabrani)
Dari Anas bahwa, “Hendaklah kamu saling memberi hadiah, karena hadiah itu dapat mewariskan rasa cinta dan menghilangkan kekotoran hati.” (Thabrani)

Dari Thabrani meriwayatkan, dari Aisyah ra. bahwa, “Biasakanlah kamu saling memberi hadiah, niscaya kamu akan saling mencintai.”Rasulullah saw bersabda, “Siapa yang melepaskan kesusahan seorang mukmin di dunia niscaya Allah akan melepaskan kesusahannya di akhirat. Siapa yang memudahkan orang yang kesusahan, niscaya Allah akan memudahkan (urusannya) di dunia dan di akhirat. Siapa yang menutupi (aib) seorang muslim, niscaya Allah akan menutupi (aibnya) di dunia dan di akhirat. Dan Allah selalu menolong hamba-Nya jika hamba tersebut menolong saudaranya.” (HR. Muslim)

Reward dalam bentuk materi hendaknya bernuansa ‘mendidik’ dan punya tujuan.
Maksudnya?

Barang yang diberikan dapat meningkatkan kapasitas kemampuan binaan, punya nilai guna dan membantunya dalam upaya memperkuat hubungan ketertarikannya dengan dunia dakwah. Jika binaan berhasil mencapai hafalan, misalnya, berikanlah mushaf Al-Quran. Jika binaan kesulitan menemukan pekerjaan, bisa memberikan info pekerjaan yang murabbi usahakan sendiri.

Dalam memberikan reward, apapun bentuk fisiknya, hendaklah murabbi melakukan dengan proporsional. Nggak lebay. Sebab, apabila reward diberikan terlalu sering, maka tidak akan menimbulkan kesan yang mendalam dan akan menganggap “ah sudah biasa.” Contoh, murabbi yang kerap mengumbar kata-kata yang ajaib atau sering mengacungkan jempol, maka itu nggak dianggap sesuatu yang luar biasa oleh binaan. Justru yang ada malah jadi bahan tertawaan atau ejekan.

Menurut penuturan beberapa binaan, hadiah yang meninggalkan jejak di hati mereka itu jika diberikan pada saat momen penting hidup mereka, seperti hari kelahiran. Berikan saja berikan CV akhwat yang sesuai dengan yang mereka harapkan ketika ulang tahun, dijamin mereka tidak akan melupakan momen itu. Menguatkan jiwa dan membantu tanpa campur tangan terlalu dalam kepada binaan yang sedang dilanda badai rumah tangga yang tak juga reda juga bisa menjadi hadiah yang sangat berkesan.
Reward adalah sarana praktis yang dapat menguatkan hati. Bikin ukhuwah makin manis.

Wallahua’lam. [Paramuda/ BersamaDakwah]
*PKS Poso dot com*
01.57 | 0 komentar

Masya Allah Bagian Syaraf Ini HANYA dimasuki Darah Saat Anda Shalat

Ajaib, Bagian Syaraf Ini Hanya Dimasuki Darah Saat Sholat. Dr. Fidelma O’Leary dari NeuroScience professor at St. Edwards University di Amerika Syarikat telah memeluk Islam. Hal tersebut bukan tanpa alasan. Setelah meneliti hubungan sholat dengan kesehatan , beberapa keajaiban yang ditemuinya dalam penyelidikannya. Dia amat kagum dengan penemuan tersebut, sehingga tidak dapat diterima oleh akal fikiran.

Dia adalah seorang Doktor Neurologi. Setelah memeluk Islam, dia amat yakin akan perubatan secara Islam dan dengan itu telah membuka sebuah klinik yang bertemakan ‘Perubatan Melalui Al-Quran. Melalaui kajian pengobatan melalui Al-Quran, obat-0batannya berdasarkan apa yang terdapat di dalam Al-Quran. Di antara kaedah-kaedah yang digunakan termasuklah berpuasa, madu lebah, biji hitam (black seed) dan sebagainya.


Apabila ditanya bagaimana dia tertarik untuk memeluk Islam, dia memberitahu semasa beliau melakukan kajian urat saraf, terdapat beberapa urat saraf di dalam otak manusia yang tidak dimasuki oleh darah. Setiap inci otak manusia memerlukan darah yang cukup untuk berfungsi secara normal.Selepas kajian dijalankan, beliau mendapati darah tidak memasuki urat saraf di dalam otak manusia melainkan pada ketika seseorang itu sedang sujud semasa mengerjakan sholat. Hal inilah yang menjadikannya mantab memeluk Islam.
Urat tersebut memerlukan darah hanya untuk beberapa waktu yang tertentu saja. Ini bermaksud bahwa darah hanya akan memasuki urat tersebut mengikut kadar sholat waktu yang diwajibkan oleh Islam. Begitulah keagungan ciptaan Allah. Allah membuka tabir keajaiban sujud pada gerakan sholat sehingga menyakinkan para pemeluk-Nya untuk melakukan hal-hal yang di serukan-Nya demi kebaikan umat-Nya.
Jika seseorang tidak menunaikan sholat, otaknya tidak akan dapat menerima darah yang secukupnya untuk berfungsi secara normal. Oleh yang demikian, kejadian manusia ini sebenarnya adalah untuk menganuti agama Islam ‘sepenuhnya’ kerana sifat fitrah kejadiannya memang telah dikaitkan oleh Allah dengan agama-Nya yang indah ini.


Jika makin banyak orang yang memeluk islam karena begitu banyak keajaiban dan kebenaran agama islam. Maka bagi pemeluknya kita harus bangga dan sebagai umatnya harusnya kita sadar bahwa semua seruan yang menjadi kewajiban kita adalah kebutuhan kita. Sebagai contoh kali ini Allah menyerukan umatnya untuk sholat karena manusia membutuhkan sholat itu sendiri. Jadi sebagai hammbanya yang taat kita tidak boleh ragu akan kuasanya dan menghambakan diri kita sepeuh hati karna Dial Maha Kuasa.

Demikian keajaiban dalam sholat. Semoga semakin menambah keimanan kita dan menambah ketaatan kita kepada Allah SWT sang pencipta alam semesta. Allahuakbar!! (djo)

Sumber : 8kabar blog
19.55 | 0 komentar

Tarbiyah Untukku

Tarbiyah mengajarkanku dakwah
Tarbiyah mengajarkanku arti ukhuwah
Tarbiyah mengenalkanku dengan halaqah
Tarbiyah mengajariku dengan indah

Mengajariku arti hidup sebenarnya
Membuat hari ini lebih berarti
Membuat perasaan kita lebih peka
Mengakui kesalahan

Belajar dari kesalahan
Mengambil hikmah dari setiap cobaan
Memahami setiap perbedaan
Terbiasa dengan celaan

Tarbiyah menjadikanku lebih kuat
Tak mudah tuk mengeluh
Bertahan meski banyak yang menentang
Menjadi pribadi sederhana

Tarbiyah, mengantarkanku pada sunnah
Tarbiyah mendekatkanku pada Rabbku
Tarbiyah, Memasukkan cahaya Alquran dalam hatiku

Copas dari Inspirasi Rabbani : klik
06.02 | 0 komentar

KIPRAH KEWANITAAN

GALLERY FOTO

Cari Artikel di Sini

Counters


Categories